pekeling wayah

Minggu, Juli 06, 2008

PREDIKSI EFISIENSI SALURAN DI COLO TIMUR DENGAN CARA PRAKTIS DAN TEORITIS

Oleh : Al Assairu Solikhin
Email : luisahairu@gmail.com


ABSTRAKSI

Untuk mensuplai air irigasi dari bendung sampai dengan petak sawah harus sudah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh antara lain kebutuhan air di sawah dan efisiensi saluran. Beberapa pengalaman praktis di lapangan besarnya efisiensi saluran terutama di areal irigasi Colo Timur belum pernah dilakukan studi atau penelitian yang mendalam, sehingga besarnya air yang di suplai hanya berdasarkan praduga efisiensi saja. Jika efisiensi irigasi diketahui secara lebih pasti, maka besarnya suplai air irigasi lebih tepat dihitung, sehingga kebutuhan air dapat diprediksi lebih tepat.

Pengambilan data dilapangan untuk mengetahui kecepatan aliran dilakukan pada tanggal 14 Mei 2007 dengan menggunakan 2 unit current meter sehingga diperoleh putaran rotor per 10 detik pada masing masing variasi debit, pengambilan contoh tanah dilapangan dilakukan pada tanggal 22 September 2007, dari hasil pengujian sampel tanah dengan metode falling head diperoleh nilai koefisien permeabilitas (k) = 1,038×10 mm/dt atau k = 1,038 ×10 m/dt.

Dari hasil analisis diketahui debit air yang hilang dari hasil perhitungan secara praktis selama pengaliran sepanjang 50 m rata-rata sebesar 0,001746 m3/dt dan dengan cara teoritis sebesar 7,1276×10-6 m3/dt. Prosentase debit air yang hilang hasil perhitungan cara praktis rata-rata sebesar 5,061 %. Prosentase debit air yang hilang hasil perhitungan cara teoritis rata-rata sebesar 0,022 %. Efisiensi saluran hasil perhitungan cara praktis rata-rata sebesar 0,9493 dengan taksiran infiltrasi 2918,586 mm/hr. Efisiensi saluran hasil perhitungan cara teoritis mendekati 1.

Kata kunci : kecepatan aliran, debit, permeabilitas, rembesan

Latar Belakang

Air irigasi yang digunakan untuk mengairi sawah dan ladang pada areal pertanian dialirkan melalui saluran-saluran irigasi, diantaranya saluran induk, saluran primer, saluran sekunder, dan saluran tersier. Pada prakteknya beberapa persen dari air yang dialirkan melalui saluran-saluran tersebut akan hilang karena rembesan (seepage losses). Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1977) kehilangan air yang disebabkan oleh penyaluran, biasanya di saluran induk 5 %, di saluran sekunder dan seterusnya 10 %. Beberapa pengalaman bank dunia dalam peliningan saluran irigasi yang kokoh (rigid) dan fleksibel mencatat besarnya kehilangan air mencapai 10 % sampai dengan 40 % dari debit air awal.

Untuk mensuplai air irigasi dari bendung sampai dengan petak sawah harus sudah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh antara lain kebutuhan air di sawah dan efisiensi saluran. Beberapa pengalaman praktis di lapangan besarnya efisiensi saluran terutama di areal irigasi Colo Timur belum pernah dilakukan studi atau penelitian yang mendalam, sehingga besarnya air yang di suplai hanya berdasarkan praduga efisiensi saja. Jika efisiensi irigasi diketahui secara lebih pasti, maka besarnya suplai air irigasi lebih tepat dihitung, sehingga kebutuhan air dapat diprediksi lebih tepat.

Kehilangan air di saluran irigasi yang relatif besar di Indonesia yang mencapai 65 % menjadikan suplai air untuk irigasi kurang sesuai dengan yang diharapkan, untuk itu perlu adanya penelitian dan studi tentang hal tersebut, baik secara praktis maupun teoritis sehingga prediksi kehilangan air yang disebabkan rembesan lebih akurat.


Rumusan Masalah

Berapakah prosentase kehilangan air pada saluran irigasi di Colo Timur dari hasil perhitungan secara praktis dan teoritis ?

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  • Untuk mengetahui banyaknya kehilangan air pada saluran irigasi.
  • Untuk mengetahui prosentase air yang hilang terhadap banyaknya air yang dikeluarkan.
  • Untuk mengetahui efisiensi di saluran Colo Timur.

Manfaat

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian air irigasi, terutama tentang kehilangan air dan efisiensi saluran sehingga pemberian air irigasi dapat lebih optimal.

Batasan Masalah

  • Saluran yang dianalisis hanya pada salah satu saluran tersier Colo Timur.
  • Saluran yang dianalisis adalah saluran tanah tanpa (lining).
  • Aliran pada saluran yang dianalisis merupakan aliran terbuka yang seragam.
  • Perhitungan kecepatan aliran pada saluran yang dianalisa menggunakan current meter.
  • Kecepatan aliran diukur pada tiga variasi debit yang berbeda pada saluran yang sama.
Kesimpulan

  • Debit air yang hilang dari hasil perhitungan secara praktis selama pengaliran sepanjang 50 m rata-rata sebesar 0,001746 m3/dt dan dengan cara teoritis sebesar 7,1276×10-6 m3/dt.
  • Prosentase debit air yang hilang hasil perhitungan cara praktis rata-rata sebesar 5 %.
  • Prosentase debit air yang hilang hasil perhitungan cara teoritis rata-rata sebesar 0.023%
  • Efisiensi saluran hasil perhitungan cara praktis rata-rata sebesar 0,9493 dengan taksiran infiltrasi 2918,586 mm/hr.
  • Efisiensi saluran hasil perhitungan cara teoritis mendekati 1.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A., Kashef, I., 1987, Groundwater Engineering, cetakan pertama Mc. Graw-Hill.

Chow, V.T., Suyatman, Sugiharto, VFX.K., Rosalina, E.V.N., 1985, Hidrolika Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta.

Das, B.M., Mochtar, N.E., Mochtar, I.B., 1995, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid I, Erlangga, Jakarta.

Hardiyatmo, H.C., 2002, Mekanika Tanah I, Cetakan Pertama Edisi Ketiga, Gajah Mada University Prees, Yogyakarta.

Soewarno, 1991, Hidrologi, Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung.

Solikhin, A., 2004, Laporan Praktikum Hidraulika, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Sosrodarsono, S., Takeda, K., 1993, Hidrologi Untuk Pengairan, Cetakan Ketujuh, PT Pradanya Paramitra, Jakarta.

Sutoyo, 2006, Optimalisasi Pelayanan Irigasi Daerah Irigasi Colo Timur Sragen, Tesis, Program Magister Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Triatmojo, B., 1996, Hidraulika II, Beta Offset, Edisi Kedua Cetakan Ke Empat,

Harto, S, Br., 1993, Analisis hidrologi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sujarwadi, 1990, Teori dan Praktek Irigasi, Yogyakarta.

www.watercontrol.org, diakses januari 2007


Tidak ada komentar: